Wednesday, September 25, 2013

KANDANG TERNAK MURAI BATU DALAM RUANGAN TERTUTUP

Idealnya saat membuat kandang ternak burung murai batu haruslah memenuhi syarat-syarat kenyamanan, kesehatan dan keamanannya, paling tidak kita bisa memberikan suasana kandang mendekati suasana kehidupan murai batu di habitat aslinya.

Kali ini saya akan coba berbagi dengan teman-teman pembaca tentang pemanfaatan dan pengalihan fungsi rumah tinggal menjadi kandang ternak burung murai batu. Karena kandang ternak burung murai batu ini dibangun memanfaatkan ruangan-ruangan yang ada rumah kami, maka ide kami ini sifatnya sangat subjektif…maksudnya mungkin baik dan bisa diterapkan oleh saya tapi belum tentu baik dan bisa diterapkan oleh orang lain.

Sebenarnya ide awal untuk memanfaatkan ruangan di rumah saya untuk dijadikan kandang ternak murai batu hanya disebabkan faktor keamanan saja. Anda tahu sendiri kan… maraknya kasus pencurian burung berkicau di tanah air sangat tinggi akhir-akhir ini. Burung-burung berkicau yang menjadi target pencurian salah satunya adalah burung murai batu yang memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Para pencuri ini tahu kalau burung yang satu ini mempunyai harga yang lumayan bagus di pasaran dan sangat-sangat gampang menjualnya karena peminatnya juga sangat banyak.

Awalnya 5 petak kandang ternak alumunium dibangun di dalam sebuah ruangan 7 x 5 meter rumah kami. Dari hasil browsing dan berkunjung ke para peternak yang sudah lebih awal menekuni breeding murai batu, rata-rata kandang ternak mereka dibangun memanfaatkan tanah sisa di luar rumah yang notabene terekspos langsung dengan sinar matahari dan sirkulasi udara yang baik pula. Demi menyalurkan hasrat dan hobi yang terpendam akhirnya dengan besar hati merelakan sebagian ruangan-ruangan rumah kami dijadikan kandang breeding burung murai batu tersebut. Namun  dibalik itu semua, sebenarnya juga terbersit sebuah rencana bisnis menciptakan peluang usaha rumahan yang didasari dari hobi saya tersebut…akhirnya saya beranikan diri membubuhkan label Quaiz Bird Farm (Q-BF) sebagai wadah penyaluran hobi dengan cara menangkar burung murai batu, sekaligus menjadikannya sebagai lahan usaha rumahan baru yang akan saya tekuni.

Karena dana yang sangat terbatas diputuskan untuk tidak terlalu banyak merubah bentuk rumah yang sudah berdiri tersebut. Setelah diskusi dengan beberapa teman-teman yang berpengalaman dengan urusan kandangisasi….he…he…jadi ketularan gaya bahasa Vicky, akhirnya satu demi satu petak-petak kandang ternak itu berdiri. Saya menyadari bahwa kandang ternak tersebut jauh dari ideal untuk menangkar murai batu. Alhamdulillah ternyata Allah maha besar banyak teman-teman sesama penghobi murai batu secara tak terduga memberikan masukan berupa kritik dan saran yang sangat berharga untuk menjadikan kandang ternak murai batu tersebut bisa dimanfaatkan dengan menitik beratkan pada bagian sirkulasi udara dan pencahayaan.

Untuk mengatur sirkulasi udara pada kandang dalam ruangan bisa di atasi dengan memasang exhaust fan di tiap-tiap ruangan. Satu problem teratasi…kemudian masalah lantai kandang yang idealnya beralas tanah tapi kandang ternak kami beralas lantai keramik, gimana ya solusinya? He…he…akhirnya kita putuskan alas kandang menggunakan triplex yang dilapisi terpal  karet. Alas triplex tersebut sewaktu-waktu bias dilepas untuk dibersihkan dari kotoran murai batu tersebut. Di atas alas terpal karet tersebut lalu ditaburi dengan pasir secara merata, tujuan menggunakan pasir adalah untuk membuat suasana kandang tangkaran seperti alami selain untuk mentralisir kotoran murai batu yang jatuh ke dasar kandang, kemudian agar suasana kandang tidak menjadi lembab dan kotoran menjadi cepat kering karena diserap oleh pasir tersebut. Disamping itu pasir yang kita tabur tersebut kadang juga digunakan oleh murai batu sebagai media mandi pasir (mandi kering) untuk menghilangkan stress selama mereka berada di dalam kandang ternak. Problem keduapun teratasi….satisfied ??

Lanjut pada masalah pencahayaan di dalam lingkungan kandang ternak. Karena kandang ternak kami letaknya di dalam ruangan, otomatis kandang tersebut sama sekali tidak mendapatkan cahaya sinar matahari. Padahal di habitatnya burung murai batu ini adalah burung yang senang dengan sinar matahari. Sinar matahari sangat banyak manfaatnya dan sangat dibutuhkan untuk mengatur metabolisme tubuh mahluk hidup, apa jadinya kalo asupan sinar matahari yang sangat dibutuhkan oleh murai batu tersebut kurang?.....Putar otak lagi nich, akhirnya saya minta bantuan mbah Google buat mencari solusi. 

Akhirnya solusi masalah cahaya matahari saya dapatkan melalui googling. Penjelasaanya sebagai berikut…Para breeder burung di Negara-negara eropa yang mempunyai 4 musim telah lama mengembangkan tekhnik pencahayaan sebagai pengganti cahaya matahari untuk kandang ternaknya. Mereka menemukan formula Ultra violet pengganti cahaya matahari yang diaplikasikan pada lampu penerang ruangan, yang kemudian di patenkan produknya dengan nama dagang “AVIANSUN”.  Setelah saya baca literaturnya ternyata kandungan cahaya Aviansun ini hampir sama dengan cahaya matahari, dimana gelombang sinar ultra violet yang dihasilkannya  setara dengan sinar ultra violet yang dihasilkan sinar matahari. Pembaca tahu kan apa saja yang terkandung dalam sinar UV (ultra violet) tersebut? salah satunya adalah kandungan vitamin D essensial yang dihasilkannya.

Vitamin D sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup mahluk hidup tidak terkecuali burung murai batu yang kita ternak tersebut. Memang Vitamin D bisa didapat dari asupan makanan yang mengandung vitamin D, namun vitamin D alami yang dihasilkan oleh sinar UV matahari jauh lebih penting. Selain membantu meningkatkan metabolism tubuh, juga sangat berperan penting dalam proses reproduksi. Contohnya menguatkan tulang, menguatkan bulu-bulu burung, menguatkan cangkang telur, meningkatkan proses tumbuh kembang trotolan burung, dan manfaat lainnya yang akan sangat panjang bila diurai satu persatu.
Walaupun harga Aviansun ini terhitung lumayan mahal, akhirnya saya beli juga guna memenuhi asupan sinar matahari di ruang tertutup. “Kenapa harganya lumayan mahal pembaca?” tentu saja mahal karena lampu Aviansun ini tidak diproduksi di Indonesia, jadi lampu ini langsung diimport dari USA. Bila dihitung secara matematis mungkin harga lampu tersebut mahal, tetapi masih lebih mahal lagi bila saya harus merombak atap rumah saya demi mendapatkan sinar matahari langsung. Belum lagi waktu pengerjaannya dan berantakannya itu lho…yang bikin gak tahan…he…he…

Alhamdulillah proses pembuatan kandang ternak murai batu kami selesai sesuai dengan rencana, 18 petak kandang ternak burung murai batu dan 1 petak kandang ternak koloni lovebird telah berdiri dan siap dihuni. Konsep minimalis kami terapkan mulai dari bentuk dan ukuran kandang termasuk fasilitas penunjang di dalam kandang. Konsepnya memang minimalis tapi dana yang harus kami keluarkan tidak minimalis lho…Makanya hasil yang kami harapkan dari dasar hobi memelihara dan ternak burung murai batu ini insyaallah sepadan dengan modal yang telah kami keluarkan, paling tidak bisa bikin asap dapur ngebul terus he…he…

“Seseorang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik, dan seseorang yang memiliki pikiran yang baik kelak akan mendapatkan kenikmatan dari hidup”(Bediuzzaman Said Nur)

Sunday, September 15, 2013

Profil Murai Batu Pejantan Muda V LOBO ( SOLD OUT )

      MURAI JANTAN LOBO ( SOLD OUT )


Murai jantan LOBO adalah murai jenis ekor hitam yang pertama kali saya miliki. Saya mendapatkannya saat itu masih trotol hutan yang sangat-sangat liar di pasar burung terbesar di Jakarta. Burungnya tampak mungil dibandingkan trotolan lainnya namun cetrekan dan mentalnya saat itu menarik perhatian saya. Cetrekannya lumayan nyaring dan garing untuk ukuran murai seusia dia saat itu dan mentalnya itu lho…biar gelabakan nabrak jeruji kandang bila dikasih jangkrik atau ulat kandang langsung sambar saja, itu menandakan murai ini punya mental yang bagus.

Saat baru sampai di rumah sore hari, tanpa sengaja saya dengar murai kecil ini ngeriwik kecil. Padahal saat saya pindah ke kandang barunya girasnya minta ampun sampai-sampai tidak tega saya melihatnya karena badannya menabrak-nabrak jeruji kandang , pasti sakit rasanya. Anehnya esok paginya LOBO ini sudah berani sekali-sekali ngeplong dalam kondisi kandang di kerodong…luar biasa.

Sejak di rumah barunya kami selalu memaster LOBO dengan suara-suara burung isian elektronik pilihan yang kami dapat lewat internet. Mudah-mudahan murai ini cukup cerdas menerima masukan suara-suara master isian tersebut dan kedepan bisa menjadi kebanggaan BF kami walau hanya murai batu pinggiran.

Namun sayang akhirnya karena untuk lebih memperbaiki materi indukan2 kandang kami LOBO harus rela kami lepas....

LOBO in action

Friday, September 13, 2013

Profil Murai Batu Pejantan Muda IV (SAMBU)

      MURAI JANTAN SAMBU


Murai jantan SAMBU saya dapat dari pasar burung Pramuka, dari rupanya yang elok dan tampan serta tipe suaranya yang ngeroll membuat setiap yang memandang dan mendengar pasti tertarik meminangnya. Usianya terbilang muda tapi mentalnya itu loh gak nahan…kalau melihat murai lain digantang gayanya selalu merayu gak pandang jantan atau betina yang digantang he…he…makanya tanpa pikir panjang saya langsung ambil alih MB ini.

Ada yang berbeda dari MB SAMBU ini, terutama untuk masalah settingan. Burung ini akan semakin rajin berbunyi bila diberi EF kroto, tapi kicauannya akan berkurang bila kita lupa memberikan menu kesukaannya ini. Saat baru saya Take Over dan pindah ke rumah barunya selama 3 hari burung ini hanya saya beri EF sebatas jangkrik saja pagi dan sore. Nah selama 3 hari itu pula MB ini jadi sangat pelit keluar suaranya, paling hanya ngeriwik kecil saja yang terdengar, padahal saat di Pramuka saya dengar dia selalu melagukan kicauannya dengan lepas alias ngeplong bila mendengar suara murai di sekelilingnya.

Akhirnya hari ke 4 saya berinisiatif  beri EF kroto selain jangkrik seperti biasanya, wah…wah…hanya dalam hitungan menit sehabis makan kroto langsung deh moodnya naik keluarlah isian dan tembakan yang saya  tunggu-tunggu. Kesimpulannya bisa dipameokan, “burungmu adalah soulmatemu…” mereka juga punya rasa dan keinginan seperti manusia. Bila rasa dan keinginan ke dua belah pihak bertemu di satu titik hasilnya akan muncul seperti yang kita harapkan. Rasanya tidak berlebihan bila waktunya tepat SAMBU ini sangat-sangatlah layak langsung turun di lapangan menjajal kemampuannya.


Thursday, September 5, 2013

Profil Murai Batu Pejantan Muda II IGLESIAS ( SOLD OUT )


      MURAI JANTAN IGLESIAS ( SOLD OUT )

Murai jantan ini menyandang ring SKL 475 produk kandang unggulan SKL Indramayu yang bapaknya bernama SADEWA dengan katuranggan ekor panjang 22 cm, memiliki gaya tarung ngeplay dan sekarang sudah di Take Over oleh RAJASA Bird Farm (Om Fery) Magetan Jawa Timur.

Iglesias in Action
Menurut pemilik kandang yang merawatnya, induk betina IGLESIAS berekor pendek yang sengaja di kawinkan dengan SADEWA yang berekor panjang dengan tujuan mendapatkan anakan yang berekor tidak terlalu panjang namun memiliki kwalitas suara dan stamina yang mumpuni. Uniknya IGLESIAS adalah anak tunggal yang berhasil hidup dari 3 butir telur yang dierami induknya. Beruntungnya lagi anakan tersebut berjenis kelamin jantan. Seperti banyak ditulis dalam mitos-mitos perburungan yang kita dengar selama ini bahwa anakan tunggal biasanya memiliki kelebihan-kelebihan tertentu…Pengennya saya ya seperti itu. Wallahua’lam…hanya Tuhan yang maha tahu.

Namanya rejeki datangnya dari Tuhan, ternyata cerita tentang mitos itu mendekati kenyataan. Suara IGLESIAS ternyata cetar membahana & memekakkan telinga seperti bapaknya. Mental fighternya juga luar biasa sama persis dengan mental SADEWA bapaknya. Semenjak trotol burung ini diletakkan di kandang umbaran didampingi beberapa burung masteran seperti cililin, lovebird, cucak jenggot dan kapas tembak harapannya suara-suara masteran itu bisa dicerna dan dinyanyikannya dengan baik.

IGLESIAS akan kami coba di lapangan bila usianya sudah benar-benar matang, kami diajarkan oleh para pakar dan sesepuh MB untuk senantiasa sabar bila akan menurunkan jagoan kita ke lapangan. Yang jelas sebagus apapun MB yang kita punya, bila mental belum siap dan dipaksakan turun ke lapangan hasilnya bisa sangat mengecewakan atau bagus diawal saja kedepannya malah gembos.